Hasil Kursus Kue Chef.Sylvia

Minggu, 22 Februari 2015

Jadwal Kursus Kue Terbaru klik DISINI

Peserta Kursus Kue Chef.Sylvia
HP : 0818991210 ; 0251-8327050
Soes n Pie tgl.21/2'15
Aneka Roti Tawar
Ayam Kodok

Kue Bantal

Jumat, 24 Januari 2014

Kisah Sukses Ibu Juju dengan Bisnis Kue Bantal

Kisah Sukses Ibu Juju dengan Bisnis Kue BantalPada awalnya ibu Juju menjual kue bantal bukan nama asli pada kue bantal yaitu kue cubit dengan lahan alas 3X4m ibu Juju memulai usahanya disebuah pasar yaitu pasar Palmeriam, setelah ibu Juju mulai usaha dalam waktu 4bulan dia baru mulai merasakan ramainya para pembeli yang menghampirinya untuk sekedar membeli saja.
Awalnya para pembeli hanya membeli saja dan pada akhirnya mereka mulai merasakan citra rasa kelezatan rasa kue buatan Ibu Juju, dari pembicaraan ke pembicaraan kue ibu Juju mulai sangat digemari para kalangan ibu-ibu dan bapak-bapak dengan berbagai alasan, tak lama kemudian ibu Juju kena musibah dia tidak kuat berjualan lg karna sakit pada kakinya dan akhirnya Ibu Juju beralih jualan dengan membawa anak bungsunya karena pembeli semakin ramai dan ibu juju semakin tidak sanggup melayani banyak para pembeli.
Dan dengan berjalannya waktu dia mulai berfikir untuk memperluas bisnisnya dengan cara membuka usahanya di pasar lain selama 3bulan dan sementara dipasar lama dia tutup sementara, oleh karna itu dia mempunyai pemikiran negatif dengan berfikir kalau dia tinggali pasar yang lama nanti ada yang nempati tempat usaha dia dan akhirnya dia mulai membuka 2 tempat yang berbeda dan bersamaan. akan tetapi kondisi Ibu Juju semakin lemah an akhirnya dia memutuskan untuk membuka toko kue didepan rumahnya yang berganti nama dengan kue bantal karna dengan ukuran kuenya semakin besar.
2 tahun sudah berjalan usaha dan kelangsungan bisnis Ibu Juju yang semakin maju dan ramai pembeli hingga anaknya mulai mencoba membuka usaha Kue Bantal di daerah Bandung dan berjalan lancar karena ada pelanggannya ibu Juju yang di jakarta dan tinggal di Bandung dan akhirnya dia mempromosikan kue tersebut dan tidak disangka Keluarga Ibu Juju dalam sebulan memperoleh omset sebesar 200 juta dan dia tidak habis fikir karena dia sekolah dengan tamatan SD dan bisa mempunyai toko dan omset begitu besarnya oleh karena itu dia mengatakan bahwa dengan usaha dan kegigihan yang kuat akan membuahkan hasil maksimal.

Keripik Pedas Maicih

Kisah Sukses Reza Nurhilman Pemilik Usaha Keripik Pedas ‘Maicih’

Kisah Sukses Reza Nurhilman Pemilik Usaha Keripik Pedas MaicihSimak saja kisah Reza Nurhilman. Dengan keterbatasan dana membangun usaha, pemuda 23 tahun ini meraih sukses tak terkira berkat dunia maya. Ia memanfaatkan situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter sebagai media pemasaran.Reza atau akrab disapa Axl adalah pemilik usaha keripik pedas ‘Maicih’, yang sempat membuat heboh remaja Bandung.
Hanya setahun setelah meluncurkan usahanya di Twitter, ia mampu mengantongi omzet penjualan Rp. 4 miliar per bulan. Berangkat dengan modal sekitar Rp. 15 juta, ia membuat permainan yang memancing penasaran Facebookers dan Tweeps. Ia merancang lokasi penjualan berpindah-pindah setiap hari, yang hanya dapat diketahui dengan melihat status Facebook (#maicih) atau Tweet Maicih (@infomaicih).
Strategi itu sukses. Keripiknya menjadi barang buruan. Konsumen harus mengantre berjam-jam demi mendapatkan keripik superpedas itu. Bahkan, antrean pernah memanjang hingga satu kilometer. “Strategi pemasaran sengaja saya pilih berpindah-pindah sehingga orang penasaran untuk selalu mengetahui di mana keripik Maicih nongkrong,” ucapnya.
Latar belakang usaha? Saya itu lulus SMU di tahun 2005, empat tahun saya menganggur, dalam artian tidak kuliah. Saya baru kuliah itu 2009. Dalam empat tahun menganggur, saya jual beli barang seperti elektronik, pupuk. Semua saya jual. Akhirnya saya punya produk yang tepat dan kendaraan yang tepat.
Saya lahir dari tiga bersaudara, anak paling bungsu, dari ekonomi keluarga yang biasa-biasa saja. Waktu lulus SMU itu, ekonomi keluarga benar-benar drop, jadi saya memutuskan untuk menunda kuliah karena tidak mau membebani orangtua. Saya tidak memiliki figur seorang ayah, jadi mama saya banting tulang, kerja keras untuk menghidupi tiga orang anaknya. Saya tidak tega membebani lagi dengan biaya kuliah.
Jadi selama empat tahun mulai agak berhasil apalagi dengan adanya Maicih. Jadi, jatuh bangunnya saya ini, sebelum saya memulai bisnis Maicih. Baru pas Maicih, mungkin momen dan waktunya tepat. Saya percaya Tuhan itu memberikan rezeki pada umatnya tidak terlalu cepat dan tidak terlalu terlambat. Tepat pada waktunya.Banyak orang yang mencibir mungkin tidak tahu kerja keras saya dalam membentuk bisnis ini. Sudah biasa. Jadi ya sudah tebal muka.
Tips Anak Muda untuk berbisnis?
Anak-anak muda itu harus jauh lebih yakin. Jika ingin menekuni sesuatu harus konsisten, ngotot, dan antusias. Kita harus semangat kalau kita punya sesuatu, kita harus yakin. Untuk menuju puncak itu memang tidak mudah, tidak semudah kita membalikkan telapak tangan, tapi ketika kita mengejarnya dengan yakin dan percaya, pasti akan tercapai. Maicih berawal dari impian, jadi kerja keras untuk mencapai impian tersebut itu harus. Tidak mungkin kita hidup selalu bergantung pada orang lain.
Sumber : iswandibanna.com.

Donat Kampung

Kisah Sukses Rosidah Widya Utami dengan Bisnis Donat Kampung

Kisah Sukses Rosidah Widya Utami dengan Bisnis Donat KampungBerawal dari hobi membuat kue, Rosidah Widya Utami kini sukses mengembangkan bisnis pembuatan donat dengan brand Donat Kampung Utami (DKU). Omzetnya dalam sebulan mencapai ratusan juta.
Rosidah Widya Utami kini sukses menjadi produsen donat ternama di Jombang, Jawa Timur. Dipasarkan dengan brand Donat Kampung Utami (DKU), produk donatnya dikenal luas hingga ke luar negeri. Omzetnya ratusan juta dalam sebulan.
Selepas lulus kuliah Fakultas Administrasi Negara Universitas Brawijaya, Malang, Utami sempat bekerja sebagai tenaga administrasi. Namun, kecintaannya pada dunia masak-memasak mendorong Rosidah untuk membuka usaha sendiri.
Di tahun 2001, Rosidah Widya Utami mulai membuka bisnis aneka masakan, termasuk kue. Modal awalnya hanya Rp 100.000. Setelah beberapa bulan berjalan, Rosidah terpikir untuk memfokuskan usahanya pada satu jenis makanan. Ia pun memilih donat dengan pertimbangan kue ini termasuk jajanan yang disukai semua kalangan.
Sebagai jajanan kampung, saat itu donatnya dijual dengan harga Rp 500 per biji.  “Saya pilih donat karena banyak yang suka,” katanya.
Kisah Sukses Rosidah Widya Utami Bisnis Donat KampungIa merintis usaha pembuatan donat dengan modal dan peralatan seadanya. Untuk mengaduk adonan donat, semisal, seharusnya memakai mixer ukuran besar. Namun, Rosidah memakai mixer biasa. “Peralatan saya sangat minim. Di bawah standar pabrik kue. Tapi itu tidak menyurutkan semangat saya,” ujar Utami.
Dibantu seorang pembantu, ia membuat ratusan donat saban hari dan menjajakan ke sekolah-sekolah. Agar produknya makin dikenal, Rosidah juga rajin mengikuti berbagai pameran wirausaha makanan. Setiap ada pameran di sekitar Jawa Timur, ia pasti ikut serta.
Bukan cuma itu saja, Utami juga memasarkan donat buatannya yang diberi merek Donat Kampung Utami (DKU) lewat blog pribadi.
Sehari-hari, Rosidah tak pernah lupa menuliskan setiap aktivitas seputar usaha donat yang ia geluti, di blog. Bahkan, rezeki mengalir deras berkat blog pribadi tersebut.
Pada tahun 2008, ada investor Malaysia tertarik untuk membeli resep donat milik Utami. Bahkan, ia sampai diundang ke Malaysia.
Sang investor Malaysia itu kemudian membuka gerai donat di Penang Malaysia dengan nama Nash Donut. Kini Nash Donut telah memiliki empat gerai yang berasal dari resep dasar Rosidah. Tiap bulan Nash masih membayar royalti pada Rosidah.
Bisnis Donat KampungHasil dari penjualan resep plus pembayaran royalti itu cukup lumayan. Rosidah memanfaatkannya untuk mengembangkan usaha yang membuka gerai donat di Jombang. Pada 2009, Rosidah mulai membuka gerai donat bernama Roshberry Donuts and Coffee di Jombang.
Selain resep, pengusaha asal Negeri Jiran itu juga membeli tepung donat dari Utami. Selama ini, ia memang memasarkan tepung donat ke kalangan umum tidak hanya ke pengusaha Malaysia itu. Harga jual tepung donat mulai Rp 50.000-Rp 200.000 per 1,5 kilogram (kg).
Belajar dari mitranya di Malaysia itu, Rosidah sadar akan pentingnya peran marketing agar usahanya makin berkembang. Rosidah pun mulai membenahi sistem pemasaran dan operasional usahanya. “Melihat di Malaysia, donat saya bisa dipasarkan dengan baik, saya mulai fokus membenahi manajemen,” ujar dia.
Dengan membuka gerai donat, Rosidah juga ingin agar donat buatannya itu naik kelas sehingga lebih bergengsi. Kualitas donat produknya dinaikkan ke kelas premium dengan harga Rp 4.000 per buah. Logo dan kemasan donatnya pun ia buat dengan standar yang lebih baik.
Utami juga membuat website sendiri, bahkan mengiklankan produknya secara berbayar via sejumlah media internet, seperti Google dan Facebook.
Pelanggan donatnya terbesar di berbagai daerah di Pulau Jawa, Sumatra, hingga Kalimantan. “Selama ini, saya banyak kirim ke pelanggan di daerah-daerah,” ujarnya.
Sejak tahun 2008, beberapa negara, seperti Hong Kong, Malaysia, dan Singapura juga telah menjadi langganan tetap donat buatan Utami. Selain itu, ia juga memasarkan produk donat itu ke London dan Belanda.
Selama 11 tahun mengendalikan usaha, telah banyak kemajuan yang dicapai. Bahkan, DKU telah menjelma sebuah grup usaha yang membidangi beberapa cabang usaha.
Selain donat, Utami juga merambah usaha pembuatan aneka kue kering, kue tart, brownies, dan roti manis. Usaha ini dikelolanya di bawah bendera DKU Cookies. Pendapatan dari kue kering ini melonjak tajam saat Lebaran dan akhir tahun. “Lebaran tahun ini, omzet saya dari penjualan kue kering saja mencapai Rp 500 juta,” ujar Utami.
Ia juga merambah bisnis restoran dengan mendirikan rumah makan Sari Rasa di Jombang. Tahun ini, Utami juga telah menambah tiga bisnis baru ke dalam grupnya. Di antaranya bisnis toko oleh-oleh khas Jombang. Dua lainnya tidak terkait dengan bisnis makanan, yakni jasa hosting desain web dan marketing, serta bisnis fashion and jewelry.
Sumber :  birotiket.web.id.

Jadi Juragan Pempek

Kisah Sukses Solihin menjadi Juragan Pempek

Kisah Sukses Solihin menjadi Juragan pempekPada awalnya Solihin hanya seorang penjual pempek biasa sehari harinya berliling dari tempat kesatu tempat dari sekolah ke sekolahan lain dan dari kegigihannya siapa disangka solihin dibalik dari kemauannya untuk usaha dia telah memikirkan kenapa Pak Yos ( Pemilik Pempek Solihin bekerja ) bisa membuka usaha sedangkan saya tidak, akhirnya solihin mengumpulkan uang untuk membuat sebuah gerobak untuk berjualan pempek miliknya.
Dan pada akhir tahun 2000 dia beranikan diri ke Jakarta untuk membuka usaha sebuah pempek tetapi apa yang dipikirkannya tidak semudah dengan fikirannya dia mengalami kesulitan dari tingkat tempat tinggal sampai tempat wilayah yang akan dia berdagang selalu ada kendalanya.
Akhirnya dia bertemu dengan salah satu kerabatnya dari kampung yang berjualan gorengan dan akhirnya kesulitan teratasi dan dari tempat kosan yang kecil dia memulai usaha pempeknya dan mulai membangun gerobaknya.
Pada awal Solihin berdagang dia kesulitan tentang lokasi dagangnya dia sampai-sampai nyasar disuatu tempat yang asing baginya dan pada akhirnya keajaiban datang disitu lah dia dia menemukan ide tuk membuka sebuah tempat netap karna pada dia nyasar dengan dagangan masih banyak nah disitulah tempat berkumpulnya anak-anak komunitas.
Setelah pempeknya laku ditempat itu solihin mulai ingin membuat gerobak baru untuk memperluas lokasi bisnis dagangnya diJakarta dan kesusahan melanda solihin dengan upaya untuk mencari pegawai baru untuk menjalankan usaha pempeknya dengan gerobak barunya itu.
Tidak kesengajaan terjadi ada seseorang menghampiri dia meminta bantuan agar dia mau memperkerjakannya di tempat pempeknya itu tetapi solihin menolaknya dan menawarkan dia mau membawa gerobak pempeknya dengan syarat tinggal bersamanya di kosannya itu.
Dan orang itu menolaknya akan tetapi dia punya tempat tinggal dan tidak mau tinggal bersama solihin, selang waktu pembicaraannya yang lama solihin akhirnya meminta untuk diantarkan kerumahnya untuk melihat rumahnya, ternyata rumahnya tempatnya cukup memadai dan akhirnya dia membuka pempek ditempat tersebut.
Setelah kurun waktu 2 tahun dia dia sudah bisa mempunyai 17 gerobak dan sudah mulai memikirkan ingin mempunyai tempat tinggal dan menambah relasi baru seperti menerima pesanan Catering.
Berbagai kendala sudah dia hadapi masalah juga terselesaikan,tetapi tingkat kemauan dan ke gigihannya yang tidak akan pudar,”kata solihin.

Bisnis Kue Online

Kisah Sukses Vita dengan Bisnis Kue Online

Kisah Sukses Vita dengan Bisnis Kue OnlineTulisan kali ini akan melirik ke salah satu pengusaha kue, Ir. Anastasia Novita. Vita, begitu ia akrab disapa, adalah pengusaha kue yang sukses!  Sarjana lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini memulai usaha rumahan membuat aneka kue ketika berhenti bekerja dari sebuah perusahaan pada 2004 silam. Mulanya ia bingung  apa yang mau  dikerjakan, karena terbiasa sibuk ketika di kantor. Akhirnya, Vita menyalurkan hobi lamanya untuk mengisi waktu dengan membuat beragam kue.
Mula-mula, kue bikinannya dibagi-bagi ke tetangga atau dijadikan hantaran dan oleh-oleh ketika berkunjung ke rumah kerabat atau temannya. Ndilalah, responnya luar biasa. Mereka mengatakan kue-kue bikinannya enak dan lezat.
Seiring berjalannya waktu, terpikir oleh Vita untuk menjadikan hobinya ini sebuah usaha yang nantinya akan mendatangkan keuntungan. Akhirnya, dengan dibantu kerabat dekat maupun tetangga di sekitar rumah Vita, dimulailah usaha produksi aneka kue maupun edible image (kertas lapisan untuk kue tart yang biasanya ditempeli foto maupun gambar yang bisa dimakan).
Usaha kue-kuenya itu ia pasarkan secara online. Sambutannya luar biasa, pesanan berdatangan dari daerah Jabotabek dan Serang. Walau tidak memiliki toko secara fisik, pesanannya tidak kalah banyaknya dengan toko betulan, malahan ia sampai kewalahan karena pesanan datang pula dari luar Jabotabek.
Bisnis Kue Online“Jika ada pesanan dari luar kota, misalnya Pontianak, biasanya saya merekomendasikan mantan teman kursus bikin kuenya yang tinggal di Pontianak untuk  memenuhi permintaan  tersebut. Bagi-bagi rezekilah, kan semua rezeki udah ada yang ngatur dan saya tidak pernah merasa tersaingi malahan menjadikan mereka itu sebagai mitra,” ujar Vita mantap.
Bisnis kue ini, aku Vita tidak terpengaruh oleh datangnya krisis global. Malahan pesanan yang datang semakin banyak saja. Bisnis yang menyangkut urusan perut memang tidak ada matinya.
Menurut Vita, industri kue-kue ini sangat menjanjikan. Pesanan tidak hanya datang untuk acara ulang tahun saja, banyak acara lain yang umumnya menjadikan kue sebagai kudapannya. Misalnya acara syukuran kelahiran, kenaikan kelas, pernikahan maupun sebagai sarana kampanye parpol seperti sekarang ini. malah, biasanya, untuk memenuhi permintaan event-event seperti itu Vita kelabakan melayani pemesanan.
Ketika ditanya modal awal memulai usahanya, Vita mengaku hanya memulai dengan 500 ribu rupiah saja. “Modal ini kecil karena saya tidak menyewa kios maupun menggaji karyawan, melainkan untuk membeli peralatan pembikinan kue seperti mixer dan oven,” katanya.
Kalaupun ada kendala, menurut Vita adalah minimnya SDM yang dimiliki. “Sampai saat ini belum ada SDM yang bisa saya andalkan untuk usaha saya,” pungkasnya.
Sumber : portalinvestasi.com.

Keripik Kulit Pisang

Kisah Sukses Wati dengan Keripik Kulit Pisang

Kisah Sukses Wati dengan Keripik Kulit PisangUsaha Kecil menarik dari seorang wanita bernama Wati. Kemunduran ekonomi yang sedang ia alami sejak suaminya di PHK di sebuah perusahaan swasta. Saat itu ia berniat membuka warung di depan rumahnya. Tapi pada kenyataannya untuk membuka warung saja butuh modal yang tak sedikit. Berkali-kali mengajuan pingjaman ke bank tidak diterima, tak ada barang yang bisa dijadikan agunan. Hendak pinjam ke rentenir, bunganya sangat tinggi. Untuk membayar bunganya saja ia belum tentu mampu.
Dalam keadaan seperti ini, Wati sering merenung di depan rumahnya. Suasana di pagi itu nampak sepi, suaminya sedang keluar untuk mencari kerja serabutan di pasar. Suatu ketika ia sedang melihat anaknya yang sedang asik memakan buah pisang. Ketika selesai makan pisang, kulit pisang dilempar ke teras halaman rumahnya.
Ketika Wati melihat tingkah sang anak, ia memarahi anaknya, “Nak, buanglah kulit pisang itu pada di tempat sampah!” Dari kejadian tersebut nampaknya ia terinpirasi dan lalu timbul pertanyaan pada diri sendiri. Ia lalu memungut kulit pisang tadi, tak dibuang ke tempat sampah tapi malahan ia bawa ke dalam rumah.
Keripik-Kulit-PisangPada hari itu pula ia langsung beranjak untuk mencari referensi mengenai pisang dan kulitnya. Keesokan harinya ia mulai persiapkan segala sesuatunya untuk mengolah kulit pisang untuk dijadikan peluang untuk bisnis. Dengan modal pinjaman tak lebih dari Rp.100 ribu, ia belikan bahan-bahan yang dibutuhkan. Misalnya bahan-bahan seperti: kulit pisang, alat kapur, garam, gula dan tepung.
Wati pun mulai mengolah bahan-bahan dari kulit pisang tersebut.
  • Langkah awal, kulit pisang dicuci hingga bersih.
  • Lalu, membuat larutan kapur dengan mencampur setengah sendok teh kapur dalam 1 liter air. Kulit pisang itu lalu direndam dalam air kapur, lamanya kurang lebih 20 menit.
  • Larutkan garam ke dalam air, sebanyak satu sendok teh. Terus, rendam kulit pisang ke dalam larutan garam, lamanya kurang lebih 20 menit.
  • Selanjutnya larutkan gula ke dalam air, sebanyak tiga sendok teh. Rendam kulit pisang ke dalam larutan gula, lamanya kurang lebih 20 menit
  • Setelah selesai, jemur kulit pisang selama 8 jam,
  • Sesudah kering, goreng kulit pisang hingga kuning kecokelatan.
  • Keripik kulit pisang pun siap dikemas dan kemudian dijual.
Manfaat Kulit Pisang, Seperti yang kita tahu pisang merupakan buah yang banyak mengandung vitamin C, A, mineral, serat juga terdapat kandungan gizi lain yang banyak manfaatnya untuk tubuh. Namun belum banyak yang tahu bahwa kulit pisang juga bisa menjadi masakan yang lezat.
Melihat kisah tersebut, dapatlah kita ambil pelajaran, bahwa dalam berwirausaha diperlukan kreativitas dan juga kemauan untuk mencoba. Inspirasi bisa datang dari mana saja, tak terkeculai dari hal sepele seperti kisah di atas. Selamat… mencari inspirasi Contoh Usaha Kecil  yang lain, Semoga Sukses.
Sumber : usahakecilmodalkecil.com.